Karier Awal Gus Dur
karier awal gus dur |
LP3ES sendiri
mendirikan majalah yang disebut Prisma dan Wahid menjadi
salah satu kontributor utama majalah tersebut. Ia pun
berkeliling pesantren dan madrasah di seluruh Jawa,
merasa prihatin dengan kondisi pesantren karena nilai-nilai tradisional
pesantren luntur akibat pesantren memaksakan diri mengadopsi kurikulum
pemerintah untuk mendapatkan pendanaan dari pemerintah. Hal ini pun diperparah
oleh kemiskinan pesantren pada masa itu.
Abdurrahman Wahid meneruskan karirnya
sebagai jurnalis, menulis untuk majalah Tempo dan koran Kompas. Ia pun
menjadi seorang guru di Jombang.
Pada tahun 1971, Gus Dur
pun bergabung di Fakultas Ushuludin
Universitas Tebu Ireng Jombang. Dari sini Gus Dur mulai sering
mendapatkan undangan menjadi nara sumber pada sejumlah forum diskusi keagamaan
dan kepesantrenan, baik di dalam maupun luar negeri. Adapun pada tahun 1974, ia menjadi sekretaris Pesantren
Tebu Ireng. Satu tahun kemudian, Wahid menambah pekerjaannya
dengan menjadi Guru Kitab Al Hikam.
Pada 1977, Ia bergabung dengan Universitas
Hasyim Asyari sebagai dekan Fakultas Praktik dan Kepercayaan Islam, dengan
mengajar subyek tambahan seperti pedagogi, syariat Islam dan misiologi. Sementara pada 1979, ia pindak ke Jakarta dengan
mendirikan pesantren Ciganjur.
silakan baca juga pendidikan luar negeri gus dur
0 comments:
Post a Comment